Belakangan marak iklan dari kementerian kesehatan yang memberikan gambar dari penyakit berbahaya. Katanya sih, penyakit-penyakit itu disebabkan oleh rokok. Karenanya kementerian kesehatan mengimbau masyarakat Indonesia agar segera berhenti merokok. Supaya tidak terkena penyakit itu, kata mereka.
Di iklan tersebut, ditampilkan penyakit-penyakit mengerikan seperti stroke dan kanker. Kedua penyakit ini ditampilkan sebagai sesuatu yang bakal selalu menghampiri perokok. Padahal ya penyakit-penyakit tadi tak melulu disebabkan oleh rokok. Tak percaya, coba simak baik-baik penjelasan di bawah ini.
Penyakit stroke utamanya diakibatkan hipertensi atau tekanan darah yang teramat tinggi. Penyakit ini umumnya diderita beriringan dengan penyakit berbahaya lain seperti diabetes. Meski tidak selalu, risiko terkena stroke terbilang lebih tinggi jika seseorang memiliki diabetes.
Hal ini disebabkan pembuluh darah penderita diabetes yang umumnya lebih kaku (tidak lentur). Adanya peningkatan ataupun penurunan kadar glukosa darah secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan kematian otak.
Hal lain yang juga menjadi faktor risiko dari stroke adalah kegemukan. Kadar lemak dan kolesterol dalam darah pada orang yang mengalami kegemukan menjadi faktor risiko tersendiri terhadap penyakit ini. Kelebihan kolesterol dalam darah dapat mengakibatkan terbentuknya plak pada pembuluh darah yang lama kelamaan akan semakin banyak dan menumpuk sehingga mengganggu aliran darah.
Lalu terkait kanker, ada banyak hal yang dapat memicu munculnya sel kanker dalam tubuh. Karsinogen, misalnya, zat yang berasal dari hormon pertumbuhan pada ayam dan sapi ini menjadi faktor risiko tersendiri terhadap penyakit kanker.
Selain itu, zat pengawet pada ikan, zat pewarna pada makanan, dan pestisida pada sayur-sayuran dan buah-buahan juga menjadi faktor risiko terhadap penyakit ini. Makin banyak bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan makanan, makin menarik bahkan rasanya makin lebih enak. Asap kendaraan bermotor atau asap pembakaran sampah, juga salah satu penyebab kanker paru dan kanker saluran pernapasan.
Kedua penyakit tadi, yang selalu dikaitkan dan selalu mengambinghitamkan rokok, sebenarnya juga menjadi penyakit yang diakibatkan barang konsumsi lain yang biasa dikonsumsi masyarakat. Daging, baik ayam ataupun sapi ternyata memiliki faktor risiko terhadap penyakit tersebut. Bahkan buah-buahan serta sayur-sayuran yang selalu dikatakan sebagai bahan konsumsi yang menyehatkan tak lepas dari faktor risiko terhadap penyakit tersebut.
Sebenarnya, perkara penyakit ini tidak hanya disebabkan oleh pola konsumsi ataupun rokok. Penyakit-penyakit tadi bisa saja disebabkan oleh pola hidup yang tidak teratur. Stres dan kekurangan istirahat bisa memicu penyakit mematikan tadi.
Sayangnya, hal-hal seperti yang dijelaskan di atas amat jarang dikatakan sebagai faktor risiko atas penyakit tersebut. Semua penyakit selalu dikatakan sebagai dampak merokok. Tak pernah ada orang—yang bahkan tidak merokok dan tidak hidup di lingkungan yang ada perokoknya—terkena penyakit kanker yang disebabkan hal lain selain rokok.
Padahal, jika kita mau adil, hampir setiap barang yang di konsumsi masyarakat kita memiliki faktor risiko terhadap penyakit tertentu. Bukan hanya rokok yang melulu dikambinghitamkan. Seandainya Anda tidak merokok, tapi pola konsumsi dan pola hidup Anda tidak seimbang, potensi mendapatkan penyakit tadi juga tidak kecil.
Oleh karena itu, untuk menjaga agar kondisi tubuh tetap sehat dan bugar adalah menjaga pola konsumsi dan pola hidup. Jangan lupa olahraga, karena tubuh memerlukan gerak dan aktivitas agar tetap terjaga kondisinya. Banyak-banyaklah berbahagia, karena stres dan banyak marah-marah juga bisa memicu penyakit mematikan.