Perokok kerap dituding sebagai orang yang berumur pendek akibat kebiasaannya merokok oleh antirokok, bukan sekali dua terlontar tudingan semacam itu dialamatkan oleh mereka yang meyakini rokok adalah satu-satunya penyebab kematian. Hal ini secara tidak langsung telah melecehkan tugas mulia malaikat Izrail—sang penjemput nyawa—yang seakan-akan tebang pilih dalam menjalankan tugasnya.
Kaum pembenci semacam itu kerap merasa penalarannya bekerja dengan waras, bahkan seolah-olah pengetahuan yang mereka miliki adalah kebenaran yang tak perlu diuji lagi. Keberadaan para pembenci itu tentulah menjadi ladang amal bagi kita. Untuk senantiasa mengingatkan, bahwa perkara umur itu ada kuasa takdir punya andil. Katanya berketuhanan yang maha Esa?
Bukan apa-apa, kita yang selama ini menyumbang tidak sedikit devisa buat negara acap distigma negatif lantaran melakoni hak legal dari merokok. Seolah perokok adalah lahan basah untuk diperdaya, baik isi kepala maupun ruang ekspresinya.
Padahal, jika mereka dituntut untuk menghadirkan bukti (jenazah) perokok yang mati saat sedang merokok, tak satu pun yang mampu menjawab dan membuktikannya. Bahkan nisbi tuntutan kita itu disangkal mengada-ada. Sementara tidak sedikit orang yang berumur panjang masih bisa kita temukan di berbagai tempat, meskipun punya kebiasaan merokok. Tentulah karena ada pola hidup seimbang yang senantiasa dijaga, yakni mengonsumsi segala sesuatu secara proporsional.
Di sini, saya akan sebutkan tiga sosok inspiratif yang memiliki umur lebih dari 100 tahun, dan merokok bukanlah aktifitas yang mengancam umur maupun kesehatan dalam kesehariannya. Pertama, Jeanet Calment. Wanita asal Perancis ini sempat mendapat predikat sebagai manusia tertua di dunia. Ia lahir pada 21 Februari 1875. Calment hidup hingga usia 122 tahun, 164 hari. Dan ia masih merokok saat usianya yang sudah sangat lanjut kala itu.
Yang kedua, Richard Arvine Overton. Veteran Perang Dunia II ini gemar menghisap cerutu, minum kopi, dan makan lele goreng setiap hari, dan satu-satunya obat yang dikonsumsinya hanya aspirin. Dia bahkan masih sanggup mengendarai mobilnya sendiri pada usia 110 tahun dan menjaga dirinya tetap aktif membersihkan pekarangan. Selain lele goreng dan es krim yang menjadi makanan kesukaannya, dia juga gemar membubuhi wiski saat pagi ke dalam kopinya, dan 12 cerutu manis dalam sehari. Kadang-kadang, ia mencampur wiski dengan air soda di malam hari. Tontonlah dulu video ini: https://youtu.be/bYc5XNfnYNs
Yang ketiga, Mbah Gotho, pria asal Sragen, Jawa Tengah, yang saat ini berumur 145 tahun. Mbah Gotho lahir pada 31 Desember 1870. Saudara dan anak-anak Mbah Gotho semuanya sudah meninggal. Saat ini ia hidup bersama cucu-cucu, cicit-cicit, dan bahkan para canggahnya. Sama seperti Overton, Mbah Gotho juga masih terlihat merokok. Bagaimana, masih percaya kalau rokok adalah satu-satunya penyebab orang jadi tak berumur panjang?