Skip to content

Pelepasan Ekspor Cerutu ke Pasar Global Secara Virtual oleh Presiden RI

Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Secara Virtual oleh Presiden RI

Bertempat di PT Bumi Menara Internusa, Lamongan Jawa Timur, Presiden RI Joko Widodo melepas ekspor produk-produk dari Indonesia ke pasar global senilai US$1,64 miliar atau setara Rp23,75 triliun.

Acara pelepasan yang digelar secara virtual tersebut berlangsung pada 4/12/2020 yang diikuti 14 daerah di seluruh Indonesia termasuk Jawa Timur dan khusus untuk Jawa Timur diikuti oleh 25 eksportir baik secara offiine maupun online.

“Dengan mengucap Bismillah saya resmikan kegiatan pelepasan ekspor dari negara Indonesia yang bernilai tambah dan berdaya saing ke pasar global pada hari ini,” ungkap Jokowi dalam Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020 secara virtual.

Presiden berharap pelepasan ekspor tersebut tidak hanya sekedar seremonial belaka, tapi bisa menjadi momentum berkelanjutan.

“Saya harap kegiatan pelepasan ekspor seperti ini tidak hanya seremonial semata, tapi momentum berkelanjutan yang menghasilkan nilai ekspor yang terus meningkat,” kata Jokowi.

Satu dari 25 eksportir di Jawa Timur yang mengikuti kegiatan tersebut adalah PT. Boss Image Nusantara (BIN) Cigar. Dalam kegiatan pelepasan ekspor yang digelar di Factory BIN Cigar, JL. Brawijaya No.5 Jubung Jember tersebut dihadiri oleh Dandim 0824/Jember, Perwakilan Polres Jember, PLT Kepala Disperindag Jember, Kepala Kantor Pariwisata Jember, Kepala Bea Cukai Jember, Camat Sukorambi serta Kepala UPT PSMB-LT Jember yang mewakili Kepala Disperindag Jawa Timur.

Pada momen pelepasan ekspor cerutu ke pasar global tersebut, Direktur Utama PT BIN Cigar Jember Ir.H. Imam Wahid Wahyudi menjelaskan bahwa PT BIN Cigar akan mengirimkan produk cerutunya ke tiga negara.

“Kami kirimkan cerutu premium homemade ke tiga negara, diantaranya Tiongkok, Hongkong dan Australia.”

Selain ketiga negara tersebut, permintaan cerutu juga datang dari berbagai negara yang lain, seperti: Amerika, Spanyol, Yunani, Kostarika, Kenya dan Vietnam.

“Yang sudah approve dengan kita ada Amerika, Spanyol dan Yunani yang akan segera kita kirim,” tuturnya.

Menurut Imam, frekuensi ekspor cerutu yang dilakukan BIN Cigar selama ini rata-rata 1-2 kali pengiriman setiap minggunya. Bahkan di tengah pandemi covid-19, permintaan pasar global terhadap cerutu justru meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat dari total omset tahun 2019 yang sudah setara dengan omset dari bulan Januari – Agustus 2020.

Peningkatan omset tersebut dibarengi dengan terus ditingkatkannya protokol kesehatan kepada seluruh karyawan dan dilakukannya sterilisasi secara berkala.

Sementara itu menurut Komisaris PT BIN Cigar Jember H.Ir. Febrian Ananta Kahar, M.I.A.M, PT BIN Cigar Jember saat ini sudah bekerja sama dengan 10 negara, untuk ekspor produk cerutunya. Negara-negara yang sudah menjadi pelanggan produk PT BIN Cigar tersebut diantaranya adalah Tiongkok, Hongkong, Malaysia, Australia, Kenya, Afrika Selatan, Spanyol, USA, Vietnam dan Yunani .

“Kami memulai ekspor sudah cukup lama dan saat ini sudah ada beberapa negara yang menjadi pelanggan kita,” ujar Febrian. “Di masing-masing negara tersebut, biasanya ada sekitar 2-3 agensi, jadi bukan hanya satu orang di satu negara,” tambahnya.

Terkait dengan meningkatnya nilai ekspor dimasa pandemi covid-19, menurut Febrian Kahar pihaknya memang terus melakukan inovasi ditengah kondisi apapun termasuk saat pandemi covid-19. Karena kreatifitas, inovasi dan semangat membangun pertumbuhan ekonomi memang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan agar dapat bersaing di tengah ketatnya kompetisi global.

Menyinggung tentang kapasitas produksi, menurut Febrian PT BIN Cigar setiap bulannya baru mampu menghasilkan 40 ribu batang cerutu meski permintaan dari luar sebenarnya cukup banyak. Keterbatasan kemampuan dalam berproduksi tersebut disebabkan karena PT BIN Cigar membuat cerutu dengan sistem homemade.

“Kita hanya bisa penuhi pasar internasional sebanyak 5 persen saja, jadi secara internasional tidak banyak terpenuhi,” terang Febrian.

Terkait target pasar, PT BIN Cigar sebenarnya mencanangkan ekspor sebesar 70 persen dan untuk pasar dalam negeri sebesar 30 persen. Namun, saat ini kenyataan di lapangan justru sebaliknya, yaitu 30 persen ekspor dan 70 persen dalam negeri.

“Jadi kalau untuk pasar di Indonesia secara keseluruhan sudah tercukupi dan bisa bersaing,” pungkas Febrian.

Eksistensi PT BIN Cigar sebagai salah satu eksportir di Jawa Timur mendapat apresiasi khusus dari Kepala UPT PSMB-LT Jember, Ir. Siti Andriati Widartien, M.Si. Menurutnya, apa yang telah dilakukan PT BIN Cigar telah membuat perubahan besar di kabupaten Jember karena dapat membuktikan kualitas dari produk tembakau Jember melalui produk cerutunya.

“Hal tersebut tidak lepas dari dikumandangkannya jargon “Jember Kota Cerutu” setahun yang lalu oleh BIN Cigar. Saat itu banyak customer yang hadir, sehingga tahu bahwa Indonesia diwakili oleh BIN CIgar bisa ekspor kesepuluh negara,” papar Kepala UPT PSMB-LT Jember. (*)

Sambutan Direktur Utama PT BIN Cigar
Sambutan Kepala UPT PSMB-LT Jember
Sambutan PLT Kepala Disperindag Jember
Diskusi Pelepasan Ekspor
Proses Pembuatan Cerutu
Pemeriksaan Barang
Proses angkut cerutu oleh karyawan PT BIN Cigar
Armada PT Pos Indonesia saat Mengirim Cerutu dari PT BIN Cigar

Komisaris UTama PT BIN Cigar, Abdul Kahar Muzakir bersama Kepala UPT PSMB-LT Jember
Prosesi pelepasan ekspor cerutu
Foto Bersama
Foto Bersama
Prosesi Pelepasan Ekspor Cerutu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *