Bertempat di halaman kantor Bakorwil V Jatim di jalan Kalimantan Jember, digelar Operasi Pasar Minyak Goreng Murah pada Senin (14/2/’2022). Operasi Pasar tersebut digelar guna mengatasi kelangkaan minyak goreng dalam beberapa minggu terakhir.
Hadir dalam kesempatan itu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indah Parawansa didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Dr.Ir.Drajat Irawan, S.E., S.H., M.T. Bupati Jember, Ir.Hendy Siswanto, Dandim 0824/Jember Letkol Inf. Batara C Pangaribuan serta pengusaha H.Arum Sabil.
Terputusnya Mata Rantai Pendistribusian Minyak Goreng
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur menyampaikan jika produksi minyak goreng di Jawa Timur setiap bulannya sebenarnya mengalami surplus.
“Di Jatim, produksi minyak goreng mencapai 63 ton per bulannya, sedangkan kebutuhan masyarakat baik di dunia industri, resto, mall dan UMKM per-bulannya hanya 59 ton, ini artinya keberadaan minyak goreng di Jatim surplus 4 ribu ton perbulannya,” kata Khofifah.
Itu sebabnya Gubernur Jawa Timur merasa heran dengan kondisi kelangkaan minyak goreng sebagaimana yang terjadi saat ini dan menggelar Operasi Pasar untuk mencari mata rantai yang terputus dalam pendistribusian minyak goreng.
“Ini ada miss link pendistribusiannya. Beberapa waktu lalu kami bersama dengan Kapolda dan Pangdam melakukan sidak di pabrik-pabrik, dan mereka tidak mengurangi jumlah produksinya. Ini berarti ada mata rantai yang terputus,” ujar Khofifah.
Sementara saat melakukan sidak minyak goreng ke sejumlah ritel, hypermarket dan mini market, pihak hypermarket dan ritel-ritel menyampaikan, jika PO (Purchase Order)nya dikurangi.
Persoalan distribusi minyak goreng yang masih belum terpecahkan tersebut, menurut Khofifah menjadi PR semua pihak, dan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng tersebut dia sudah berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan agar harga minyak goreng dapat kembali normal.
“Selasa lalu saya sudah berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan terkait kelangkaan minyak ini, dan beliau menyatakan, dalam satu minggu harga minyak goreng dipasaran akan normal kembali. Jadi Pak Menteri menjamin jika ketersediaan minyak goreng bisa normal kembali dalam kurun satu minggu, atau selasa besok,” pungkas Gubernur Jatim.
Selain menggelar Operasi Pasar Minyak Goreng, pada kesempatan yang sama Gubernur juga membagikan zakat produktif kepada masyarakat tidak mampu sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat tidak mampu.
Tim Distribusi Operasi Pasar Minyak Goreng
Saat mendampingi Gubernur Jawa Timur, Kepala Disperindag Provinsi menyampaikan jika Operasi Pasar Minyak Goreng Murah digelar guna membantu masyarakat yang dalam beberapa minggu terakhir kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng.
“Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan untuk komoditas minyak goreng bagi masyarakat. Sehingga diharapkan masyarakat bisa memperoleh minyak goreng dengan harga yang terjangkau,” ungkap Drajad Irawan.
Sebagaimana diketahui pada kegiatan Operasi Pasar Minyak Goreng Murah tersebut harga minyak goreng dijual seharga Rp.12.500 per-liter atau lebih murah dari harga yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp.14.000 per-liter.
Siapapun dapat berbelanja minyak goreng pada kesempatan itu, hanya saja setiap orang dibatasi maksimal 2 liter.
Selain bertempat di Bakorwil V Jatim yang ada di Jember, kegiatan Operasi Pasar Minyak Goreng juga dilaksanakan di beberapa tempat lainnya. Untuk itu pihak Disperindag Provinsi Jawa Timur telah membentuk Tim Distribusi Operasi Pasar Minyak Goreng yang terbagai atas enam tim.
Keenam Tim Distribusi Operasi Pasar Minyak Goreng tersebut adalah: Tim I dengan Koordinator Bidang Pengembangan Industri dan Perdagangan dan Wakil Koordinator UPT PK Surabaya, UPT PK Jember, UPT PSMB Jember.
Tim II dengan Koordinator Bidang Industri Agro dan Wakil Koordinator UPT Makanan Minuman dan Kemasan Sidoarjo, UPT Kayu Pasuruan, Tim III dengan Koordinator Bidang Industri Non Agro dan Wakil Koordinator UPT Logam Sidoarjo, UPT PK Malang,UPT PMPI Malang.
Tim IV dengan Koordinator Sekretariat dan Wakil Koordinator UPT PSMB & LT Surabaya, UPT Kulit Magetan, Tim V dengan Koordinator Bidang Perdagangan Internasional dan Wakil Koordinator UPT PMPI & TK Surabaya, UPT PK Kediri, kemudian Tim VI dengan Koordinator Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Wakil Koordinator UPT Aneka Industri Surabaya, UPT PK Bojonegoro.
Setiap tim nantinya akan mengerahkan stafnya minimal 15 orang sebagai tenaga entry data dan tenaga lapangan untuk membantu pelaksanaan kegiatan Operasi Pasar Minyak Goreng. (*)